Minggu, 18 Juli 2010

Gurindam Tiga Belas

Gurindam Lingkungan

Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Penulis (M.Rakib) mencoba mengarang gurindam 13, tentang lingkungan. Apabila orang membaca Gurindam tiga belas, diharapkan, tidak melupakan nama Muhammad Rakib:

Muhammad Rakib , nama diberi,

Lahirlah aku, seorang diri,

Disangka kembar, dalam prediksi,

Ayah dan ibu, merasa ngeri.

Lahirku di, Pulau Penyalai,

Nyiur melambai, sepanjang pantai,

Jawa, Melayu Cina, beramai-ramai

Banyaknya nyamuk, tidak terlerai.

Pernah kucoba berladang padi,

Lima tahun mengorbankan diri,

Sambil sekolah, mencari rezeki,

Ke Bangkinang, pergi mengaji.

Gurindam 13 ini, tentunya terinspirasi oleh gurindam 12 yang sejak lama sudah hadir dan melegenda. Penulis ingin mengembangkan sastra, puisi bentuk gurindam yang hampir mati, untuk dihidupkan kembali. Inilah gurindam tentang lingkungan:

1. Kepada lingkungan, tidak sopan

Akan menuai, badai dan topan

2. Jika jamban, tidak bersih,

Banyaknya cacing, seperti buih.

3. Kurang bersih, kurang cermat,
Tentu dirimu akan tersesat

4. Apabila rumah, disapunya jarang,

Lipas dan semut, akan meyerang.

5. Ke laut membuang, racun bebisa,

Makhluk hidup, akan binasa.

6. Jika ke sungai, membuang sampah,

Anak cucu, akan menyumpah.

7. Orang asing, menambang emas,

Putra daerah, dibuat lemas.

8. Saluran air, jika tersumbat

Banjir datang, di hujan lebat.

9. Jika kebun, dibiarkan semak

Babi akan, beranak pinak.

1O. Siapa saja, merusak hutan,

Dialah sebenarnya, sahabat Setan.

11.Siapa zalim, kepada binatang

Hati nuraninya pasti, akan menentang

12. Siapa saja menyayangi, tumbuh-tumbuhan,

Penyakitnya mudah, mendapatkan kesembuhan

13. Siapa selalu, menanam kayu,

Jauhlah penyakit, lumpuh layu

Fasal 1

1. Kepada lingkungan, tidak sopan

akan menuai, badai dan topan.

2. Sopan terhadap lingkungan itu, ada empat,
siapa mengamalkan, akan mendapat.

Pertama, lingkungan ,rumah harus bersih,

Supaya Allah, mejadi kasih.

Kedua, lingkungan kota, harus rimbun,

Semua jalan, dinaungi daun.

Ketiga, sanitasi, harus berbau harum,

Tamu yang datang, hormat dan maklum

Keempat, tidak boleh ditemukan, jalan yang banjir,

Parit dan selokan, harus disisir.

Fasal 2

Apabila jamban, tidak bersih,
datanglah cacing banyak, seperti buih.

1. Siapa saja , punya perhatian terhadap kebersihan toilet

Kesehatan dirinya tidak akan meleset.

2. Siapa selalu, berak di sungai,

Hilang wibawa, buruk perangai.

3. Siapa selalu berak, di semak,

Pola pikirnya, sulit bergerak.

4. Siapa perutnya , banyak cacing,
otaknya lemah, kepalanya pusing.

5. Siapa saja, mandi tidak bersih,,
ibadahnya hanya, mendapat letih.

Fasal 3

Lingkungan kumuh, tentu tak sehat,
sampah menumpuk, berbagai tempat.

1. Apabila sampah, menumpuk di jalan,

banyak problema, jadi persoalan.

2. Apabila tempat tidur, banyak kepinding,
tidak dapat tidur, kepala pening.

3. Apabila pemukiman kumuh,dibiarkan.
penyakit menyebar, tak terkendalikan.

4. Bersungguh-sungguh engkau menyingkirkan kotoran,
apakah yang berat ,maupun yang ringan.

5. Apabila pemukiman terlalu semberono,
muncullah perbuatan yang tiada senonoh.

6. Anggota masyarakat, hendaklah ingat,
di situlah banyak orang , mendapat laknat.

7. Hendaklah peliharakan kebersihan bersama,
dari pada kelak, membawa bencana.

8. Jangan sembarangan, membakar plastik,

asapnya berbahaya, seperti narkotik.

Fasal 4

Apabila rumah, disapunya jarang,

Lipas dan semut, akan meyerang

1. Lipas dan semut,bukan hanya mengigit,

Tapi juga, membawa penyakit..

2. Lipas adalah lambang, orang yang dengki,
menebar kebusukan, tiada henti.

3. Semut lambang, ahli pikir,
di dalam berjalan, tak pernah tergelincir.

4. Pekerjaan menyapu, harus dibela,
oleh seorang pesuruh, maupun oleh seorang kepala.

Fasal 5

Ke laut membuang, racun bebisa,

Makhluk hidup, akan binasa.

1. Jika hendak mengenal, racun berbisa,
ada di limbah, air raksa.

2. Banyak pabrik, membuang limbah,

Akhirnya ke laut, bermuara.

3. Jika laut, sudah tercemar,
ikan meyebar, penyakit cacar.

4. Jika hendak menyayangi laut,
para pengawas, janganlah takut.

5. Makhluk laut, sering kena racun,
jadi pemandangan, stiap tahun.

penyakit datang, tanpa ampun

6. Jika hendak mengenal orang yang buruk perangai,
lihat pada ketika mencampakkan sampah ke sungai.

Fasal 6

Jika ke sungai, membuang sampah,

Anak cucu, akan menyumpah.

1. Cari olehmu akan lingkungan yang sehat,
agar tidak setiap hari, menyediakan obat.

2. Cari olehmu, pasangan yang rajin,
agar rumah dan pakaian, rapi dan licin.

3. Cari olehmu akan isteri yang bersih,
menata linkungan, tidak berdaloih.

1. Cari olehmu akan kawan yang tidak merokok,
agar hidup ini, tidak hanya pulang pokok.

2. Cari olehmu akan teman, anti narkoba,
agar terhindar dari, berbagai musibah.

Fasal 7

Orang asing, menambang emas,

Putra daerah, dibuat lemas.

Kulit bumi, terkelupas,

Ditinggal, tanpa belas,

Setelah isinya, habis dikuras.

1. Apabila terlalu percaya kepada oarang asing,
di situlah jalan dusta, membuat pening dan pusing.

2. Apabila kepada asing, berlebih-lebihan suka,
akhirnya negara, akan berduka.

3. Kepada orang asing, kurang siasat,
itulah tanda ,pemimpinnya sesat.

4. Apabila anak tidak dilatih, bekerja keras,
datanglah orang asing, untuk memeras.

5. Jangan banyak mengharapkan orang,
cukupkan diri, mana yang kurang.

6. Apabila orang yang banyak tidur,
dijajah asing, sepanjang umur.

7. Apabila tidak ingin, nusantara dikuras,

Seluruh rakyat harus, menjadi pengawas.

8. Apabila orang asing,suka menipu,
melahirkan berbagai, sifat cemburu.

9. Apabila perkataan orang asing lemah lembut,
janganlah cepat, menjadi pengikut.

10. Apabila mendengar perkataan kasar,
jangan cepat, merasa gusar.

11. Apabila pekerjaan, orang asing ternyata benar,
boleh diikut, tapi jangan berbuat onar.

Fasal 8

Saluran air, jika tersumbat

Banjir datang, di hujan lebat

1. Siapa yang membiarkan saluran air tersumbat,

berarti telah, berbuat khianat.

2. Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya.

3. Lidah orang yang suka berdebat,
banyak kebenaran, menjadi terhambat.

4. Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar daripada orang datangnya khabar.

5. Orang yang berjasa,kepada linkungan,
akan diberi kelebihan, oleh Tuhan.

6. Kerusakan jalan,yang disembunyikan,
rakyat jelata, menjadi korban.

7. Banyaknya jalan, berlobang lobang,
tandanya, pemimpin berbuat aib dan sumbang.

Fasal 9

Jika kebun, dibiarkan semak

Babi akan, beranak pinak

1. Malas dan lalai, kebun ditelantarkan,
pekerjaan manusia,yang dekat dengan syaitan.

2. Jangan malas,kerja berpeluh,
hidup ini nikmat, ketika berusaha dengan sungguh-sungguh.

3. Anak-anak yang selalu dimanja,

Kepada orang tuanya, berperangai seprti raja..

4. Kebebasan bagi orang yang muda,
tempat setan, mudah menggoda.

5. Pendikan bangsa Indonesia yang benar-benar asli,
di bidang pertanian, mengadikan diri.

6. Dosa orang tua, yang paling besar,
tanahnya luas, dibiarkan terlantar.

7. Jika anda orang beriman, yang memikirkan masa depan,

8. Menjual tanah, hendaklah diramkan

Fasal 10

Siapa saja, merusak hutan,

Dialah sebenarnya, sahabat Setan

1. Setan itu termasuk, manusia yang sangat kapitalis,

Demi keuntungan sesaat, hutan pun dilibas habis.

2. Hutan menyimpan, cadangan air,

Hutan digunduli, datanglah banjir.

3. Hutan adalah paru-paru dunia,

Yang merusaknya, berbuat aniaya..

4. Hutan lindung, kini terkepung,

Di sana pencuri, banyak berlindung.

Fasal 11

Siapa saja yang zalim, kepada binatang

Hati nuraninya pasti, akan menentang

1. Hendaklah berjasa, melindungi hewan,
sayangi binatang, makhluk Tuhan.

2. Memelihara burung, di dalam sangkar,
perbuatan zalim, dosanya besar.

3. Tumbuhan dan hewan adalah amanat,
titipan Tuahn, mendatangkan rahmat.

4. Hewan peliharaan, mati tak diberi makan,
suatu kezaliman, akan mendapat balasan.

5. Hati-hati kalau beternak,
penyakit hewan begitu banyak.

6. Anjing dan babi, menularkan cacing pita,

7. Pemiliknya dapat, menuai deria.

Fasal 12

Siapa saja menyayangi, tumbuh-tumbuhan,

Penyakitnya mudah, mendapatkan kesembuhan

1. Tumbuh-tumbuhan punya, khasiat obat,
orang bijak, menyediakan tempat.

2. Betulkan hati kepada kepada makhluk bumi,
hidupmu akan damai, diberkati.

3. Kepada tumbuh-tumbuhan,bersikap pelit,
akan ditimpa oleh, berbagai penyakit.

4. Kasihan tumbuh-tumbuhan yang meranggas,
karena bumi, semakin panas.

5. Obat diramu, orang yang hebat,
semuanya diukur, dengan tepat.

6. lngatkan ,semua penyakit, ada obatnya,
asalkan rajin, bertanya-tanya.

7. Yang tidak ada obatnya,hanya maut,
jangan dikejar, jangan dijemput

Fasal 13

Siapa mencegah,wisata maksiat,

Tidak terkena, kutuk dan laknat.

1. Lingkungan wisata, beraroma maksiat,

Orang beriman, tidak akan terpikat.

2. Beribu-ribu, karauke dan panti pijat,

menyebar mesum, menjadi ujian bagi yang taat.

3. Banyak peraturan daerah, anti pelacuran,

agar penyakit AIDS , dapat dihentikan.

4. Siapa yang memelihara, hutan lindung,

Sama dengan memelihara, ibu kandung.

5. Siapa saja, merusak hutan lindung,

berari membuat penderitaan, tanpa ujung.

6. Siapa saja yang merusak pantai,

mengundang petaka hujan dan badai.



Created by. Drs.M.Rakib, S.H., M.Ag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Kritik, Info dan Saran Anda yang bersifat membangun !
Yang tidak memiliki akun, bisa berkomentar menggunakan nama Anonym. Terima kasih.